2 Juta-an Keliling Thailand – Malaysia dalam 10 hari.
Berawal dari menonton acara di televisi, saya dan
teman saya memutuskan untuk melakukan perjalanan ala backpacker ke Negeri Gajah
Putih Thailand. Niat ini tentu ditentang orang tua dengan alasan saya
perempuan, saya belum pernah travelling sendirian dan itu Negara orang, dan
dengan modal nekat lah saya memutuskan untuk tetap pergi travelling berdua dengan sahabat saya.
Ada banyak alasan saya ingin mengunjugi Thailand,
yaitu, Thailand adalah Negara yang bebas visa bagi WNI, biaya hidup di Thailand
relative lebih murah dibandingkan Indonesia, saya ingin sekali berfoto dengan
“Brad Pitt” di Madame Tussaud Bangkok yakni museum lilin terkenal dan
satu-satunya di Asia Tenggara, dan yang pasti PhiPhi Island, pulau terkenal
dengan keindahannya dan menjadi lokasi syuting film The Beach-nya Leonardo Di
Caprio.
Lama saya mencari informasi tentang Negara Thailand,
mulai dari searching di internet, hingga membeli 3 buku tentang perjalanan ke
Thailand, hal ini saya lakukan untuk mempermudahkan saya menentukan tujuan
wisata saya selama di sana dan transportasi apa yang baiknya saya gunakan demi
menghemat anggaran.
Saya menyusun Itinerary atau rencana perjalanan jauh
hari sebelum saya berangkat, dan inilah itinerary awal saya, yang pada akhirnya
mengalami banyak perubahan dalam pelaksanaannya karena alasan tertentu :
·
Jumat, 17 Februari
2012
Terbang dari Balikpapan menuju Kuala Lumpur, Malaysia.
Dilanjut terbang dari Kuala Lumpur menuju Bangkok, Thailand.
·
Sabtu, 18 Februari
2012
Chatuchak Weekend Market / pasar akhir pekan terbesar
di Asia Tenggara, dilanjut ke Museum Lilin Madame Tussaud, Suam Lum Night
Bazzar
·
Minggu, 19 Februari
2012
Damnoen Saduak Floating Market, 2 jam dari pusat kota
Bangkok. Pasar terapung yang hanya buka di akhir pekan
·
Senin, 20 Februari
2012
City Tour Kota Bangkok, mengunjungi Grand Palace, Wat
Arun, Wat Pho, China Town
·
Selasa, 21 Februari
2012
MBK Shoping Center, dilanjutkan dengan naik kereta
sore menuju Phuket.
·
Rabu, 22 Februari
2012
Jalan-Jalan di Patong
beach dan dilanjut dengan nonton Simon Cabaret Show, Show Ladyboy yang
cukup terkenal di Phuket.
·
Kamis, 23 Februari
2012
Tour ke Phiphi
Island. Pulau tempat syuting film The Beach Leonardo Di Caprio.
·
Jum’at, 24 Februari
2012
Dari Phuket Town menuju Hatyai, perjalanan ini
memerlukan sekitar 8 jam menggunakan Bus dan melanjutkan perjalanan menuju
Kuala Lumpur juga menggunakan bus dengan lama perjalanan sekitar 10-12 jam.
·
Sabtu, 25 Februari
2012
City walk di Kuala Lumpur, jalan-jalan ke Petronas
Twin Tower, KL Tower, China Town
·
Minggu, 26 Februari
2012
Pagi-pagi terbang dari Kuala Lumpur menuju Balikpapan,
Indonesia.
Hari Pertama. Perjalanan panjang, Balikpapan – Kuala
Lumpur – Bangkok
Jumat, 17 Februari 2012, sekitar pukul 8 pagi saya
sudah berada di Bandara Sepinggan, Balikpapan bersama teman saya, disini saya
bertemu dengan rekan backpacker asal Samarinda yang akan ikut bersama saya
bertualang di Negeri Gajah Putih Thailand. Rencananya, pukul 12.25 WITA pesawat
AirAsia dengan nomor penerbangan AK 1331 akan membawa saya menuju Kuala Lumpur
dan dijadwalkan tiba disana pukul 15.20 waktu setempat. Begitu tiba saya
langsung membayar airport tax sebesar Rp.100.000,-, dan langsung menuju
pemeriksaan imigrasi. Saya tidak melakukan check in di bandara karena sehari
sebelumnya saya sudah melakukan self check in di kantor dan mendapat boarding
pass saya dengan mencetaknya langsung dari printer saya.
Menjelang
keberangkatan, tiba-tiba pihak AirAsia mengumumkan bahwa penerbangan tujuan
Kuala Lumpur mengalami penundaan penerbangan sampai batas waktu yang belum
diketahui dikarenakan pesawat Air Asia tujuan Balikpapan dari Kuala Lumpur yang
sedianya akan membawa kami mendadak mendarat darurat di Singapura karena
terdapat penumpang yang mengalami serangan jantung di dalam pesawat. Hal ini
cukup membuat saya dan kedua rekan saya panik karena kami harus melanjutkan
penerbangan menuju Bangkok pada pukul 21.15 waktu setempat. Setelah
berkonsultasi dengan pihak Airasia, kami sedikit tenang karena pesawat tujuan
Kuala Lumpur dari Balikpapan di rencakanan akan terbang sekitar pukul 16.00
wita dan saya tetap bisa melanjutkan perjalanan menuju Bangkok, Thailand.
Setelah menunggu
sekitar 5 jam, akhirnya pesawat sudah siap dan para penumpang pun dipersilahkan
masuk kedalam pesawat, tiba di Kuala Lumpur saya mencari 2 orang teman dari
Surabaya yang juga akan bergabung bersama saya dan kedua rekan saya dari
Kalimantan untuk melakukan backpacker
ke luarnegeri pertama kami,setelah bertemu mereka, tanpa membuang waktu saya
langsung menuju terminal keberangkatan internasional. 2 jam perjalanan udara
menuju Bangkok ini saya isi dengan bermain kartu bersama kedua rekan saya. Tiba
di Bangkok sekitar pukul 23.45 waktu setempat, saya direpotkan dengan imigrasi
Bandara Suvarnabhumi yang sangat penuh dengan turis dari berbagai Negara yang
akan memasuki kota Bangkok. Imigrasi ini cukup berlangsung lama, sekitar 1 jam
setelah proses imigrasi, selesai berurusan di imigrasi saya dan keempat rekan
saya langsung mencari driver yang sudah kami sewa sebelumnya untuk menjumput di
bandara. Driver ini menggunakan mobil Van yang lumayan baru dan luas, dengan
biaya sebesar B1.200 dengan pembayaran
yang kami bagi berlima, kami langsung di antar menuju hotel tempat kami akan
menginap.
Pengeluaran hari pertama :
·
Sewa Van Bandara –
Penginapan (B1.200/5) B 240 (Rp.72.000)
·
3 buah Air Mineral
di 711 B
22 (Rp.6.600)
·
Roti di 711 B
12 (Rp.3.600)
Total Pengeluaran Rp.
82.200,-
Day 2. Bangkok, Hari kedua di malam yang sama
Perjalanan dari
bandara Suvarmabhuni menuju hotel ini memerlukan waktu sekitar 1 jam, sekitar
pukul 2.00 dini hari kami sampai di Kota Bangkok, tepatnya di Daerah
Rattanakosin, kami langsung menuju hotel yang kami rencanakan untuk menjadi
tempat bermalam saya bersama teman-teman, namun malang, hotel yang kita
kunjungi ternyata penuh, 20 menit keliling kawasan khosan road dengan keadaan
lelah akhirnya saya mendapatkan hostel, Lucky Guest House, hotel ini terletak
di 35
Khaosan Road., Phranakorn, biaya sewa kamar
standar untuk double bed permalam sebesar B 390, tariff ini sebenarnya cukup
mahal di banding dengan rata-rata harga kamar yang ditawarkan di daerah
khaosan, namun karena kami sudah sangat kelelahan, kami memutuskan untuk
menginap di tempat itu. Kami pun memesan 3 kamar untuk semalam dengan total
biaya sewa dibagi 5 orang sehingga masing-masing dari kami hanya membayar
sekitar B234 (Rp.70.200,-). Setelah menaruh tas di kamar, saya dan teman saya
memutuskan untuk jalan mencari makan malam, maklum saja, akibat AirAsia tujuan
Kuala Lumpur yang didelay sekitar 5 jam dan langsung melanjutkan perjalanan
dengan terbang menuju Bangkok membuat kami tak sempat makan malam.
Kawasan yang kami
kunjungi malam itu adalah Khaosan Road, surganya pada backpacker mancanegara.
Benar saja, sesampainya disana tempat itu sangat ramai, alunan music berdentam
kencang, drunken master dimana-mana, keriuhan pedagang, tawa para bule hingga
perkelahian di pinggir jalan. Namun dalam hal keamanan, kawasan ini cukup aman,
ada polisi yang kerap berpatroli. Prinsipnya, asal kita cuek dan tidak
mengurusi urusan orang lain, maka kita tidak akan mendapat masalah di kawasan
ini.
Setelah cukup lama berjalan di kawasan Khaosan Road,
saya tidak menemukan makanan yang saya inginkan, memang banyak penjualan
makanan disepanjang jalan Khaosan Road, namun semua menu yang dijual mengandung
daging babi, sebagai muslim saya menghindari makan daging babi. Setelah capek
berkeliling di Khaosan road, akhirnya saya memutuskan membeli roti dan air
mineral di 7-eleven di depan tempat saya
menginap dan kemudian kembali ke hostel untuk beristirahat. Di Bangkok, mudah
sekali menemukan toko seperti 7-eleven yang buka 24 jam, sejauh perjalanan saya
malam itu, saya sudah melihat 4 toko 7-eleven di sekitar Khaosan Road.
My best find in Khaosan :
ü T-Shirt dan Tang Top buatan Thailand, berbagai macam
gambar dan tulisan. Harga mulai 70-200 baht.
ü Penjual buah potongan segar. Harga sekitar 20-40 baht.
ü Celana kain khas Thailand. Harga sekitar 300-400 baht.
Keesokan paginya, saya memutuskan untuk pindah hotel,
karena hotel yang saya tempati ini terletak berdekatan dengan Khaosan Road yang
ramai, dan musik yang terus berdentam hingga subuh, suasana seperti ini cukup
mengganggu saya untuk beristirahat dimalam hari. Sekitar jam 9 pagi, saya dan
keempat rekan saya cekout dari hotel dan berkeliling kota Bangkok untuk mencari
penginapan, satu demi satu penginapan kami singgahi, namun semuanya penuh,
alhasil, setelah setengah jam berjalan membawa tas-tas besar di punggung kami,
kami sampai pada satu hotel yang lumayan besar, Norkorn Ping Hotel yang
terletak di Samsen Soi 6. Kamar-kamar tipe standard dan double bed juga terisi
penuh, pemilik hotel pun menawarkan pada kami kamar yang cukup besar hingga
cukup untuk 8-10 orang, dengan tariff B1.700 permalam. Rasa lelah membuat kami
memutuskan mengambil kamar tersebut dengan biaya kamar dibagi berlima.
Nakorn Ping Hotel sangat saya rekomendasikan sebagai
tempat untuk menginap di Bangkok, alasannya karena hotel ini terletak tak jauh
dai Khaosan, grand palace serta mempunyai fasilitas yang lumayan lengkap.
Sebagai informasi, berikut nama dan alamat hotel dan
hostel tempat saya menginap di Bangkok :
Lucky House
35 Chakkapong Road, Chanasongkram, Khaosan, 10200 Bangkok
Lucky House adalah hotel beranggaran rendah,
berjarak 5 menit berjalan kaki dari Jalan Khaosan yang ramai. Hotel ini
menawarkan kamar-kamar ber-AC dengan kamar mandi pribadi. Tersedia meja depan
24 jam.
Lucky
House berjarak 10 menit berjalan kaki dari Grand Palace dan 1 jam berkendara
dari Bandara Internasional Suvarnabhumi.
Kamar-kamar
basic dilengkapi dengan TV yang menawarkan saluran satelit. Tersedia
perlengkapan mandi dan fasilitas shower air panas. Kamar-kamarnya juga
dilengkapi dengan telepon yang memiliki fungsi panggilan internasional.
Fasilitas
brankas dan penitipan bagasi tersedia di meja depan. Para tamu dapat melakukan
penukaran mata uang atau meminta layanan binatu dan dry cleaning di hotel.
Kamar Hotel: 50
Nakorn
Ping Hotel
Alamat : 9/1 Soi Samsen
6, Samsen Road Bangkok 10200, Thailand
Telephone : (66)02-281-6574,
(66)02-282-7234
Fax :
(66)02-2823727
Room Type Number of
Guest New Prices Effective 1
April 2012
2 Single Beds or
Double Bed + Fan 1-2 person 460 Baht
2 Single Beds or
Double + A/C 1-2 person 560 Baht
1 Double Bed + A/C +
Hot Shower 1-2 person 560-660 Baht
2 Double Beds + Fan 2-4 person 800 Baht
2 Double Beds + A/C 2-4 person 900 Baht
4 Double Beds + A/C 4-8 person 1,800 Baht
Extra Bed 160
Baht / day
Hot Shower 100
Baht / day
Chatuchak Weekend Market
Setengah jam berisitirahat dikamar, kami pun memulai
perjalanan pertama kami di kota Bangkok, karena hari ini adalah hari sabtu,
tujuan pertama saya adalah Chatuchak weekend market, pasar terbesar di Asia
Tenggara. Sayang rasanya melewatkan tempat ini saat kita kebetulan
berakhirpekan di kota Bangkok. Dengan menggunakan bus no.3 dari bus stop
sepanjang Samsen Road menuju Chatuchak, menempuh waktu sekitar 20 menit.
Pasar Chatuchak (baca: Jatujak) merupakan
pasar yang satu ini cukup terkenal diantara Para Pedagang dan Pembeli Grosir. Pasar Chatuchak memakan luas lahan
hingga 35 are dan merupakan rumah bagi sedikitnya 8,000 gerai. Setiap
minggunya, terdapat sekitar 200,000 pengunjung yang datang kesini. Untuk dapat
pergi ke tempat ini, wisatawan bisa menaiki bus umum dan menuju Chatuchak Soi
1, 2, ataupun 3. Pasar ini buka sejak pagi hingga malam hari. Karena pasar ini
ramai, maka pengunjung sebaiknya berhati-hati dalam membawa barang berharga.
Barang yang dijual disini tentu saja
murah dan sangat lengkap. Blok-blok pasar telah terbagi atas kategori produk.
Kategori tersebut adalah pakaian, kerajinan tangan, keramik, dekorasi rumah,
makanan dan minuman, buku hingga hewan peliharaan.
My best find in Chatuchak :
ü Jus buah segar, berbagai macam pilihan buah. Harga
sekitar 30-50 baht.
ü Buah mangga potongan segar, lengkap dengan bumbu
coleknya. Harga 20 baht.
ü Snack kentang, sosis dan gorengan. Harga 20-40 baht.
ü Sling bag khas Thailand. Harga sekitar 200-500 bath.
Tergantung besarnya tas.
Dari
Siam Square hingga MBK
Setelah puas berkeliling dan berbelanja
sedikit oleh-oleh di Chatuchak, saya dan teman-teman saya memutuskan untuk
langsung mengunjungi Museum Lilin Madame Tussaud yang rencananya akan kami
kunjungi hari senin, hal ini kami lakukan dengan alasan mengisi waktu yang
kosong hari itu.
Dengan menggunakan BTS (Bangkok
Train Sky) Mochit Station yang terletak dekat dengan Chatuchak, saya membeli
tiket tujuan Siam Station, harga tiket 35 baht. BTS meninggalkan terminal
setiap 5 menit dan beroperasi dari pukul 6 pagi hingga 12 malam. Tarifnya 15-40
baht. Tergantung jarak yang akan kita tempuh.
(BTS Maps)
Sesampainya di Stasiun Siam yang
turun langsung di Siam Square, saya langung menuju tempat penjualan tiket masuk
Madame Tussaud, beruntung hari itu ada diskon sehingga saya hanya membayar
B720, lebih murah dibanding harga tiket masuk yang seharusnya bertarif B800.
Madame Tussaud tidak berlokasi di Siam Square, melainkan Siam Discovery Center,
jaraknya lumayan jauh dari Siam Square,
kita diharuskan melewati Siam Center dan kemudian menyebrang ke Siam Discovery
Center. Museum lilin ini terletak di lantai 6 Siam Discovery Center dan buka
mulai pukul 10.00 – 21.00 waktu setempat.
Puas
mengelilingi Madame Tussaud dan berfoto dengan “artis-artis” disana, saya melanjutkan
citywalk di kawasan Siam, tujuan saya
saat itu adalah MBK (Mah Boon Krong), salah satu mall yang wajib dikunjungi di kota
Bangkok. MBK terkenal sebagai tempat berbelanja murah di Bangkok. Tujuan saya
ke MBK adalah untuk makan, setelah berkeliling di MBK, saya menemukan food
court yang terletak di lantai 6 MBK. Setelah menemukan penjual makanan khas
Arab dan berlabel halal, saya memesan nasi goring yang saya bagi berdua dengan
teman saya. Tak jauh dari food court ada satu restoran, Yana Restaurant, yang
ternyata adalah restoran halal yang cukup terkenal dikalangan backpacker dari
Indonesia.
Berikut Beberapa cara menuju MBK Center/Mall :
- Bangkok Skytrain (BTS) – stasiun National Stadium; Juga dalam walking distance dari stasiun BTS Siam.
- Taxi – bilang saja “MBK” atau “Mah Boon Krong”.
- Boat kanal Khlong Saen Saeb – Hua Chang pier.
- Bus Biasa (non AC) No. 15 ,25 ,29 ,34 ,36 ,47 ,48 ,50 ,73 ,93 ,204
- Bus AC No. 8 ,25 ,28 ,29 ,34 ,73 ,501 ,502
Setelah menghabiskan makan siang di
MBK, saya pun kembali ke penginapan di kawasan samsen road penggunakan BTS dari
Nasional Stadium Station ke BTS Siam Station, lanjut menggunakan BTS Siam
Statiun menuju Mochit Station, kemudian turun di Bus Stop terdekat dan menunggu
bus nomor 3 yang akan membawa saya kembali ke Samsen road. Kali ini bus yang
saya tumpangi tidak memungut biaya atau gratis, berbeda dengan bus no.3 yang
membawa saya dari Samsen ke Chatuchak yang mewajibkan saya membeli tiket
seharga B15.
Pengeluaran hari Kedua:
·
Penginapan Lucky
Guest House (B1.170/5) B234 (Rp.70.200)
·
Penginapan Nakorn
Ping Hotel (B1.700/5) B340 (Rp.102.000)
·
Beli Bangkok Maps B40 (Rp.12.000)
·
Bus No.3 ke
Chatuchak B15 (Rp.4.500)
·
Kentang Goreng di
Chatuchak B20 (Rp.6.000)
·
Jus Strawberry di
Chatuchak B50 (Rp.15.000)
·
Tiket BTS Mochit –
Siam B35 (Rp.10.500)
·
Tiket Madame Tussaud B720 (Rp.216.000)
·
Beli Sim Card True
Move + Pulsa B200 (Rp.60.000)
·
Makan Siang di MBK B144
(Rp.43.200)
·
Tiket BTS National
Stadium – Siam B15 (Rp.4.500)
·
Tiket BTS Siam –
Mochit B35 (Rp.10.500)
·
Bayar toilet di MBK B2
(Rp.600)
·
Makan Malam Nasi
Instan di 7-Eleven B32 (Rp.9.600)
Total Pengeluaran Rp. 564.600
Hari ke-3, Masih Di Bangkok, City of Angel
Hari ketiga saya target
saya adalah jalan-jalan ke Grand Palace dan komplek temple di sekitar area
tersebut, namun sebelum ke sana, saya dan teman seperjalanan saya memutuskan
mencari sarapan, tujuan saya adalah Pad Thai atau bihun khas Thailand di
kawasan Khaosan kita akan mudah menemukan pedagang yang menjual bihun kha
Thailand tersebut. Pedagangnya berjualan di depan penggorengan besar, mereka
menjual bihun / Pad Thai dan Spring rolls atau semacam lumpia isi daging, biasa
dijual seharga B 20.
Setelah sarapan, saya menyusuri jalan di daerah
Khaosan Road. Tujuan saya ke Grand Palace dan komplek Temple disekitarnya.
Jarak antara Khaosan Road ke kompleks ini tidaklah jauh bagi saya yang terbiasa
berjalan kaki.
Untuk menyegarkan diri, saya membeli air mineral di
7-Eleven seharga B 6, saya juga membeli buah-buahan potongan uang banyak dijual
disepanjang jalan kota Bangkok, harganya sekitar B 20 untuk satu plastiknya.
10 menit jalan kaki sampailah saya di Komplek Grand
Palace. Kompleks ini dibuka setiap hari dari Pukul 8.30 sampai dengan 15.30.
tiket seharga B 400 (Rp.120.000) yang saya beli sudah termasuk tiket masuk ke
Wat Phra Kaeo, The Royal Thai Decoration & Coin Pavillion serta ke Vimanmek
Mansion Museum.
Memasuki kompleks Grand Palace, ada peraturan yang
berlaku bagi pria maupun wanita, berikut aturan memasuki Kompleks Grand Palace
:
§ Dilarang menggunakan celana pendek, rokmini atau
celana panjang ketat
§ Baju atau pakaian tembus pandang
§ Baju tanpa lengan
§ Celana tigaperempat atau tidak cukup panjang menutupi
kaki
§ Baju atau tshirt yang digulung, piyama dan sandal
Puas berkeliling dan berfoto di Grand Palace saya
berjalan kaki menuju dermaga penyebrangan menuju Wat Arun, dengan membayar B 6
(Rp.1.800) untuk perjalanan pulang pergi menggunakan kapal menuju Wat Arun. Wat
Arun yang biasa disebut Temple of the Dawn, berlokasi di tepi sungai Chao
Pharaya.Biaya tiket masuk Wat Arun seharga b 50 (Rp.15.000) dan buku pukul 8.30
hingga 17.30. Wat Arun merupakan salah satu landmark terkenal di Bangkok,
dengan kuil yang sangat indah.
Selesai jalan-jalan di Wat Arun, saya berencana menuju
Chatuchak Weekend Market lagi, dengan menggunakan tuk-tuk seharga b 200
(Rp.60.000) saya dan teman saya diantar ke Chatuchak, puas berkeliling di
Chatuchak, saya memutuskan menyusul 3 teman backpacker saya yang berada di
Lumphini Park. Menggunakan MRT dari Mochit menuju Lumpini Station
................................ to be continue... :p